Kamis, 15 Januari 2009

meong...

Sepasang suami istri, ikhwan dan akhwat, berjalan kaki bersama sambil tertawa dan bercanda ria. Dari kejauhan, mereka melihat ada dua ekor kucing tengah berjalan beriringan. Ibu kucing dan anaknya yang masih kecil. Si kucing kecil berjalan di belakang, mengikuti ibunya. Sangat lucu.
“Wah, lihat Mas…, ada kucing kecil lagi sama ibunya…” ujar sang istri dengan gembira sambil menunjuk dua ekor kucing yang terlihat dari kejauhan.
Saat sudah dekat dengan kucing-kucing itu, mereka menyapa,
"Hai… Puss... Puss..."
Si kucing kecil terlihat berlari riang, dan bercanda dengan ibunya. Ia meloncat kian kemari dan hendak menyebrang jalan raya. Sebuah sepeda motor melintas melewati jalan itu.
"Aduh... awas Puss!... Nanti ketabrak lho..", ujar sang istri pada si kucing kecil.
“Alhamdulillah tidak kena...” Seru mereka berdua.
"Hati-hati Puss..., jangan nyebrang-nyebrang lagi ya." Mereka menyapa dengan melambai-lambaikan tangan pada si kucing kecil.
Kucing kecil itu menatap dua manusia di hadapannya.
"Alhamdulillah ya kucingnya tidak ketabrak..." ujar istri pada suaminya sambil tertawa senang. Mereka melanjutkan perjalanan. Si kucing kecil kembali ke pinggir jalan dan berjalan di belakang ibunya sambil sesekali mengajak bercanda sang ibu.

Si kucing kecil berlari lagi ke tengah jalan… Ah.. kucing itu tidak akan tertabrak, bukankah dia kucing yang gesit, pikir sang akhwat. Dari kejauhan, sebuah motor melaju dengan kencang. Sambil tetap berjalan, ekor mata akhwat dan ikhwan tersebut tetap memperhatikan gerak si kucing kecil. Tapi, perkiraan mereka salah. "Awas..." seru mereka dalam hati.
"KREKK!!" Kejadian begitu cepat. Sepeda motor itu tepat menabrak dan menggilas si kucing kecil yang tengah berlari menyebrang ke tengah jalan.
"Kucingnya ketabrak!!.." Kedua insan itu terperanjat.
Badan si kucing kecil gemetar dan kepalanya yang semula tegak, terkulai perlahan ke aspal jalan raya.
"Puss... !"

Kucing kecil yang beberapa detik lalu sangat riang, tiba-tiba kini terkulai tak bergerak. Ah..., Puss....
Dan ibu kucing kecil itu sendirian.
Tak ada lagi anaknya yang menemani perjalanan.

Senyum dan tawa ikhwan akhwat itu hilang seketika. Terdiam. Menjadi teringat diri. Dunia menjadi kecil. Ingin segera bertaubat. Sujud. Bisa saja, saat sedang tertawa bercanda, ternyata sedetik lagi diri ini dicabut nyawa oleh Malaikat Izrail. Persis seperti kucing itu.

opramtara's note

Kisah ini bermula di hari kamis tanggal 27 November 2008 di sebuah universitas negeri di malang, tepatnya universitas islam negeri malang. Masih saja ada orang yang mau menggunakan kostum itu. Kostum atasan coklat muda dan bawah coklat tua tanpa ketinggalan badge tunas kelapa yah!!Tepat!! Organisasi Pramuka salah satu ekstra di Universitas Islam Negeri Malang yang sangat banyak peminatnya. Hehehe..

Di sana ada 10 orang dengan tas carier yang mungkin salah satu darinya ada yang besar tasnya dari pada orangnya..Mereka bersepuluh menenteng tas dan berjajar,berbaris,khidmat,menikuti upacara pemberangkatan meski kadag terasa pengen membungkukkan badan.kemeng..”menenteng tasnya. Mereka bersiap-siap untuk melakukan Opramtara Lapangan di PoncoKusuma sebelu berangkat. Mereka harus melaksanakan pemanasan dulu. Kemudian, tepat pukul 8.00 mereka naik truk dan berangkat ke PoncoKusuma.

Selama perjalanan tak henti-hentinya ke-10 Rover dan Ranger melantunkan lagu GPI, selain GPI mereka juga memainkan permainan ABC. Perjalanan terasa begitu lama. Itu yang mereka rasakan. Entah karena apa? Mungkin juga karena mereka tahu sebentar lagi mereka akan dihancurkan(hahaha).

Akhirnya tibalah mereka di sebuah jalan dan..ah..firasat mereka benar. Berjalan menggendong tas mereka menuju buper Opramtara..(tapi pasti kuat..).Akhirnya mereka bersepuluh berbari membentuk satu banjar dan brjalan sesuai Reka. Sekitar 10 meter mereka berjalan,terdengar teriakan “ Jalan Jongkok..!!” langsung saja mereka mengikuti aba-aba dari sumberbunyi. Ada banyak gerakan yang di teriakkan, diantaranya jalan jongkok menggunakan tas, merayap menggunakan tas, dan meranggak menggunakan tas. Bonyok deh semuanya. Sudah tidak bisa dibayangkan wes pokoknya turuti saja aba-aba dari depan. Sampai akhinya sampailah para Rover dan Ranger di Buper Opramtara Lapangan. Di sana ternyata mereka sudah disambut dengan ramah oleh Kakak Team Dislipin.

Setelah sampai mereka melaksanakan cheklist perlengakan. Satu persatu barang dicheck bersama-sama, banyak terjadi pelanggaran juga. Yang disuruh membawa beras setengah kilo malah membawa satu kilo (maybe takut kelaparan) kemudian yang diminta membawa dua bungkus masako malah hanya membawa satu bungkus. Dengan alasan di toko masakonya habis (emang gak ada toko lain ya??!!). Siapa yang terkena pelanggaran seperti tadi dan membawa barang-barang yang tidak diperlukan maka akan dicatat mempunyai berapa hutang push up mereka.

Setelah pemeriksaan perlengkapan mereka mendapat tugas mendirikan tenda sebagai tempat tinggal mereka selama 4 hari ke depan nantinya. Telah di sediakan 2 tenda, satu putra dan satu putri. Sekitar 20 menit akhirnya 2 tenda putra putri telah berdiri dengan sangat tidak kokohnya,makhlum mereka hanya menggunakan peralatan dan kemampuan seadanya. Sekitar pukul 13.00 mereka telah selesai makan siang dengan bekal sepunyanya, kemudian mereka dikumpulkan untuk mengkuti kegiatan outbond yang dipandu oleh kak Ari. Kak Ari memandu dan mentransfer outbond nya kepada mereka. Yang pertama adalah meniup balon sampai balon bisa meletus. Aturannya siapa yang paling dulu mampu meletuskan balon dengan cara meniupnya maka dialah yang berhasil. Dan urutan pertama yang mampu meletuskan balon adalah kak Mita sedangkan yang paling terakhir adalah Kak Laily. Kedua adalah permainan tarik tali rafia. Aturan outbond ini adalah Kak Ari menggenggam tali rafia yang berjumlah 10. Kemudian peserta memegang ujung bawah dan ujung atas dengan acak. Setelah itu, Kak Ari akan melepas genggamannya. Karena nanti pasti semua rafia saling terkait maka dengan usaha bagaimana mereka harus sudah bisa melepas kaitan-kaitan rafia tersebut. Dengan berbagai cara akhirnya kaitan-kaitan tersebut lepas. Kemudian dilanjutkan dengan permainan Engklek Together. Namanya aneh kan. Dalam Engklek Together peserta dibagi menjadi dua kelompok dimana dua kelompok ini harus berjalan dengan cara engklek bersama. Siapa kelompok yang paling kompak dan siapa kelompok yang paling dulu sampai di tempat, merekalah kelompok yang paling kompak dan kelompok yang paling berhasil. Permainan yang terakhir adalah ular tangga buta, jadi aturannya peserta dibgi menjadi tiga reka seperti reka awal. Kemudian peserta berbaris sesuai reka. Selain peserta paling belakang di tutup matanya menggunakan hasduk(setangan leher). Peserta paling belakang bertugas memberi aba-aba untuk menuju jalan yang di tuju. Anggota kelompok harus percaya dengan komandan mereka. Sebelum permainan selesai mereka dikumpulkan untuk ditanyai apa hikmah yang terkandung dari tiap permainan. Kemudian Setelah semua peserta engungkapkan uneg-unegnya, kembali mereka dihibur dengan datangnya “Mr.M”. Mr. M adalah badut yang didatangkan khusus dari India untuk memperagakan Salam Opramtara. Salam Opramtara yang aneh. Gerakan-gerakannya tidak ada yang tidak membuat pipi menyunggingkan senyum, bahkan ada yang tertawa sampai terbahak-bahak. Bagaimana tidak? Kalo pembaca tahu,pasti juga ikut tersenyum. Salam Opramtara XXI, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakhatuh..[ tit ] sensor..hehehe…

Semua peserta wajib menirukan dan menghafal gerakan-gerakannya. Setelah separoh hafal mereka di minta memperagakan di depan Reka Kerja. Begitu senangnya Reka Kerja melihat wajah-wajah culun peserta menirulan Mr.M memperagakan Salam Opramtara. ( Ya..itung-itung menghibur kakak-kakak Reka kerja..hehehe). Setelah semua terhibur, peserta dikembalikan ke tenda untuk melaksanakan giat pribadi sampai setelah isya’ nanti. Peserta memasak dan bersih diri.

Malam setelah isya’, kembali dihadirkan kakak-kakak dari team Disiplin yang terdiri dari kak Amir, kak Hasan, dan kak Baiti. Acara malam ini adalah apel malam. Dalam malam ini mereka di periksa apakah ada yang perlengkapn pramukanya tidak lengkap? Dan ternyata di dapati seorang yang Co.card nya hilang. Kemudian peserta itu maju dan menghadap kak Amir. Setelah diskusi(aslinya sih diskusi pakai disentak-sentak..)Kak Arum yang co.card nya hilang tadi mendapat hadiah lari mengitari lapangan sebanyak 5 kali dengan mengucapkan “Kekasihku hilang..”. Ampun..ampun..

Di belakang Kak Arum dihukum, peserta yang lain ternyata juga mendapat hukuman juga. Setelah sekitar 45 menit dan sudah mendapat sekitar 50 push up dan 20 sit up, kakak-kakak team disiplin berkenan meninggalkan lapangan. Kemudian datanglah Kak Mimin, kemidian mereka di bri pengarahan untuk menyediakan 2 lilin dan korek api untuk kegiatan malam itu. Setelah semua peserta mengambil lilinya,satu persasatu peserta di acak untuk berangkat menuju pos Kak Bagus. Di pos Kak Bagus, mereka mendapat petunjuk untuk mencari pendamping masing-masing. Untuk menuju pendamping mereka diberi kata kunci “ kucing “. Dan trnyata yang diberi kata kunci itu bukan hanya seorang peserta saja, tapi semua peserta juga mendapat kata kunci “kucing” itu. So, semua memanggil “Kucing..!!”(bisa saja Reka kerja membuat acara..^_^). Tapi akhirnya masing-masing peserta telah menemukan pendampingnya. Sampai di pos, mereka diminta pelaksanakan salam Opramtara dulu. Kemudian mereka perkenalan dan ditanya nama,alamat,jurusan, dan motivasi ikut pramuka. Mengapa dari sekian banyak ekstra di Universitas Islam Negeri Malang mereka memilih pramuka? Setelah pendamping memberikan pengarahan,menguatkan mereka agar tetap bersemangat mengikuti kegiatan Opramtara. Kemudian setelah semua uneg-uneg di ungkapkan, peluit tanda kumpul berbunyi. Sebebul mereka meninggalkan, kakak pendamping memberi sebuah kertas kecil bertuliskan nomor gudep Racana. Kemudian mreka berkumpul dan mendapat tugas melakukan pencarian pasangan kertas kecil. Pencarian dilakukan menggunakan metode dalam SAR. Pencarian terasa begitu sulit,bagaimana tidak?Pencarian hanya berbekal lilin saja,tapi berkat kerjasama dari sesama peserta, semua pasangan keras ditemuakan. Dan setelah semua telah ditemukan mereka mendapat intruksi untuk kembali ke tenda dan istirahat. (Akhirnya tidur juga..)

Sekitar pukul 1.30 terdengar suara ledakan bom, tanda berkumpul dan peluit dibunyikan. Yang muncul hanya perasaan bingung,kaget dan tergesa-gesa. Ditambah lagi kakak-kakak team disiplin berteriak-teriak. Ternyata malam itu ada apel Kompi. Apel di malam hari. Udara dingin Poncokusuma membuat tubuh mereka bergetar,gigi gemelutuk,tidak bisa berbicara,kaku-kaku,dan tidak bisa berdiri dengan tegak. “Dingin??”,tanya kak Amir. “Siap Iya”,jawab mereka serempak. “Serong kanan grak!! Ambil posisi!!”,kata kak Amir lagi. Kemudian peserta melaksanakan saja perintahnya. Ternyata push up kali ini membawa manfaat, mereka jadi tidak dingin dan tubuh mereka sedikit hangat. Sekitar 60 menit merka kembali dihandle oleh kakak kegiatan dan dikembalikan ketenda masing-masing.

Jumat, 28 November 2008 meka bangun pukul 4 kemudian melaksanakan giat pribadi. Kemudia setelah itu meraka bersiap-siap melakukan apel pagi. Apel apgi pukul 7.00 lumayan lancar. Kemudian dilanjutkan persiapan PPGD. Peserta iap Reka diminta mempersiapkan perlengkapan untuk PPGD. Kemudian Reka I berangkat terlebih dahulu ke pos Kak Ari dimana di Pos tersebut mendapat tugas membuat dragbar(tandu). Setelah itu melanjutkan perjalanan ke Pos II, di pos II mwreka bertemu dengan sandi Rumput dimana dalam sandi rumput tersebut terdapan peintah yang harus dijalankan. Sekitar 20 menit, sandi rumput terbaca meskipun kadang tidak jelas. Ternyata tugas dari Pos II adalah penanganan PPGD pada korban yang dimana korban dipilih dari salah satu peserta. Korban tersebut menderiita sekitar memar-memar dan patah tulang. 10 menit melakukan penanganan, kemudian korban langsung di evakuasi ke pos berikutnya, pos III. Pada Pos III, mereka dihadapkan dengan jalan berupa lorong sempit. Intruksinya, korban harus dilewatkan lorong tersebut dengan tanpa merusak lorong dan jangan sampai korban tambah parah. Dengan cara sebisanya, korban akhirnya dapat dievakuasi. Ternyata cara yang digunakan kliru sehingga mereka,team evakuasi mendapat 30 jatah push up. Dan kemudian melanjutkan ke pos IV. Di pos IV mereka dihadapkan lagi dengan suatu halang rintang berupa pos orong-orong. Pos orong-orong ini adalah pos berupa jalan orong-orong terbuat dari tumbuhan. Rintangan ini boleh dilewati tetapi tidak boleh rusak. Bagaimana caranya itu urusan team evakuasi. Untuk kedua kalinya dengan bekal pengetahuan tiap reka yang minim,mereka berusaha melewati halang rintang tersebut. Akan tetapi ternyata metode yang digunakan salah lagi. So, hadiah lagi mereka terima sebanyak 30 push up. Kemudian mereka mendapat intruksi untuk melanjutkan menuju pos berikutnya dengan cara melewati sungai. Mereka melakukan susir sungai dengan posisi korban masih sakit seperti semula, akan tetapi karena medan yang kurang mendukung akhirnya korban bisa sembuh dengan sendirinya(hwahaha). Bertemulah akhirnya pos terakhir, pos Evaluasi. Dalam pos ini berhentinya cuma sebentar. Soalnya waktu sudah siang. Dan evaluasi hanya sebagian besar saja. Kemudian peserta diintruksikan untuk kembali ke buper dan melakukan giat pribadi. Persiapan kegiatan untuk nanti siang. Sebelum nya mereka mendapat kaos baru, kaos Opramtara XXI. (Kaos baru alhamdulillah..)

Saat peserta dan reka kerja putra melaksanakan sholat Jum’at, peserta putri memasak untuk makan siang nanti. Sikitar pukul 13.00 semua sudah selesai dimasak. Kemudian mereka makan bersama dan kumpul lagi di lapangan bersama kak Mimin. Mengenakan pramuka lengkap, kemudian mereka dibagi menjadi 3 Reka baru. Setelah terbagi masing-masing mengikuti kakak-kakak yang telah ditunjuk sebagai pemandu jalan. Ada 3 jalur yaitu jalur menuju turun tebing, flying fox(peluncuran), dan lintas kering.

Masing-masing pos ada penanggung jawabnya. Sampai di pos sudah disambut oleh kakak yang bertugas di pos. di mulai dari pos peluncuran di handle oleh kak Fuad, di sana masing-masing peserta menggunakan tali weebing. Kemudian bergantian pelakukan peluncuran. Sebelum peluncuran, mereka dites apa nama-nama alat yang digunakan seperti weebing,figure-X,carmentel, dan carabinerskup. Jika ada yang tidak tau namanya, maka akan mendapat ganjaran..hehehe. Satu alat,satu porsi. Peraturan yang sama adapada pos Turun tebing. Di pos turun tebing, mereka membayar hutang-hutang push up mereka. Membayar hutang push upnya harus dengan banyak model push up,diantaranya push up iwil-iwil,push up jeetli,push up munyet, dan push up mike tyson. Selain itu mereka mendapat ramuan khas Reka kerja. Trus diperintah mandi,luluran,sikat gigi, dan sholat di sungai. Sholat ashar dilakukan di atas batu, peserta putri tidah ada yang membawa mukena sehingga hanya memanfaatkan sarung tangan.Mereka sudah tidak tahu apakah sholat mereka syah atau tidak, yang penting kewajiban mereka sudah gugur. Kemudian melanjutkan perjalan ke pos berikutnya yaitu pos lintas kering. Pada pos lintas kering, mereka berhadapan dengan tali tambang ang dibentangkan dan dikaitkan antara pohon satu dengan pohon yang lain. Kemudian mereka harus melintasi tersebut dengan cara merayap. Setelah semua outbond dilewati mereka kembali ke buper. Melakukan giat pribadi dan ishoma sampai pukul 19.30.

Pukul 19.30 mereka diikumpulkan untuk mendapat pengarahan kegiatan malam itu. Mereka diperintah untuk mengambil matras mereka masing-masing. Kemudian ternyata acara malam itu adalah ramah tamah, dimana acara langsung dihandle oleh Ketua Dewan Racana dan Ketua Panitia kegiatan opramtara, yaitu Kak Farid dan Kak Dwi. Dalam acara itu ternyata merayakan ulangtahun salah satu peserta Opramtara, taitu Kak Mita. Reka kerja mempersiapkan kue gethuk dan gethuk goreng. Kegitan seperti ini sangat bagus dan perlu diteruskan, perayaan kecil-kecilan meski hanya ada kue gethuk seperti ini menunjukkan kalau Kakak-Kakak di Racana memperhatikan teman-teman semuanya.

Dalam acara ini juga melibatkan percakapan tentang kegiatan Opramtara, peserta bertanya dan KDR menjawab bergantian dengan Ketua panitian. Acra tidak formal, sapi sayang pukul 21.00 peserta sudah dikembalikan ke tenda untuk istirahat karena besok acara nya lebih seru dan lebih menantang.

Sekitar pukul 2.00 terdengar suara tanda berkumpul dan peluit dibunyikan. Kembali yang muncul hanya perasaan bingung, kaget, dan tergesa-gesa. Ditambah lagi kakak-kakak team disiplin berteriak-teriak. Ternyata malam itu ada apel Kompi II. Kedua kalinya mereka merasakan udara dingin Poncokusuma membuat tubuh mereka bergetar, gigi gemelutuk, tidak bisa berbicara, kaku-kaku, dan tidak bisa berdiri dengan tegak. “Dingin??”,tanya kak Amir. “Siap Iya”,jawab mereka serempak. “Serong kanan grak!! Ambil posisi!!”,kata kak Amir lagi. Kemudian peserta melaksanakan saja perintahnya. Ternyata push up kali ini membawa manfaat, mereka jadi tidak dingin dan tubuh mereka sedikit hangat. Apel kompi malam ini mereka diajari berbagai macam model merangkak, merayap, guling kanan, guling kiri, dan rol depan. Sekitar 60 menit merka kembali dihandle oleh kakak kegiatan dan dikembalikan ketenda masing-masing. Istirahat sampai pukul 03.30.

Sabtu, 29 November 2008, pukul 04.00 peserta sudah bangun dan melaksanakan giat pribadi lagi. Mereka sholat, makan, dan masak. Pukul 05.00 ketua Reka dipanggil untuk menghadap Reka kerja. Mereka mendapt intruksi untuk memacking tas karier mereka. Semua barang-barang tidak boleh ditinggal. Harus dibawa semuanya. Sekitar pukul 07.00 semua sedah siap dan persiapan untuk melaksanakan apel pagi. Kemudian setelah apel mereka mendapat pengarahan untuk kegiatan hari ini. Dan kegiatan mereka hari ini adalah ekspedisi. Dimana ekspedisi ini menuju ke suatu daerah yang belum pasti para peserta ketahui. Sebelum berangkat, mereka dihandle oleh Kak Rahmat. Kak rahmat meminta untuk mengeluarkan barang-barang yang ada di dalam tas mereka semua. ( padahal sudah ditata serapi-rapinya tadi..>_< )

Akhirnya dengan berat hati mereka mengeluarkan isi tas mereka. Kemudian mereka diminta memasukkan barang-barang mereka dalam tas masing-masing dalam waktu 7 menit. Bagaimana tidak tergesa-gesa ??.. tapi tidak tahu apakah packing mereka benar atau salah, akhirnya mereka langsung memasukkan saja barang-barang mereka ke dalam tas karier. Beban semakin berat karena di dalam tas terdapat pakaian kotor yang basah. Jadi, meskipun bahan makanan sudah berkurang, mereka masih saja keberatan membawa tas kariernya. Kemudian datanglah Kak Ari yang memberikan pengumuman tentang siswa dan siswi dari SMA malang yang kemarin hari Kamis berkunjung kemudian ini hilang di dalam hutan belantara. Peserta diminta melakukan SAR untuk mencari dua siswa tersebet. Siswa itu bernama Wawan dan Wiwin. Ciri-cirinya pun sudah dibacakan dan dicatat guna melakuakan SAR nanti.

Sebelum diberangkatkan peserta di bagi menjadi 3 sru. Dimana peserta laki-laki di bagi sama rata untuk 3 sru. Setelah terbentuk sru, sebelum berangkat mereka mendapat mengerjakan tugas navigasi darat. Dari ketika sru,ternyata tidak ada yang bisa mengerjakan dengan benar. Kemudian ketiga sru mendapat titik tujuan mereka untuk melakukan perjalan pagi itu. Mereka dibekali peta, kompas, protektor, penggaris, dan spidol. Mereka memulai untuk membidik dan jika sudah langsung dipersilakan untuk menuju titik tersebut. Perjalanan terasa sangat menantang karena jalan yang mereka lewati sangat terjal dan memiliki ketinggian yang besar. Ternyata bidikan ketiga sru tidak ada yang benar, dan akhirnya mereka mendapat hadiah dari Kak Aziz. Kemudian perjalanan dilanjutkan menuju pos berikutnya. Perjalan dilakukan per sru. Setelah itu menuju pos fisik. Di pos ini mereka diminta mealkukan banyak push up dan sit up. Selain itu mereka juga paling hancur di pos ini. Setelah menghabiskan sekitar 100 push up mereka diperintah untuk sholat dhuhur disini. Daerah pos ini dekat dengan sumber, sehingga peserta senang bisa bertemu dengan air.

Kemudian setelah sholat, mereka menjutkan perjalalan berikutnya. Selama perjalanan ini mereka tersesat. Mereka kurang yakin dengan jalan yang mereka pilih. Mereka tersesat sekitar 300 meter. Tapi untung Kak Mustofa menjemput dan kemudian menunjukkan jalan yang benar. Ternyata pos berikutnya adalah pos Survival. Di pos ini ternyata sudah banyak Reka Kerja yang menunggu kedatangan mereka. Kemudian mereka di intruksikan untuk mengeluarkan lilil yang mereka punyai. Masing-masing memegang satu. Kak aqib menjelaskan bagaimana survival itu. Dan akhirnya kak aqib pun menyuruh mereka untuk mempertahankan diri dengan lilin yang mereka punua. Alias memakan lilin yang mereka pegang masing-masing. Dengan berat hati akhirnay mereka memakan lilin yang mereka punuai. ( Ikut opramtara mereka jadi tahu bagaimana rs lilin, seusia sampai saat ini mereka baru pertama merasakan makan lilin. Untung tidak mati…hehehe..) kemudian mereka melanjutkan menujupos berikutnya

And then, pos berikutnya adalah pos turun tebing. Di pos ini mereka harus turun tebing untuk yang kedua kalinya. Dibantu oleh Kak Duki, kak wahyu dan Kak Sayati. Sampai di bawah kemudian ishoma. Mereka sholat dan memasak. Kemudian mereka melanjutkan ke pos bawah. Yaitu pos SAR

Di pos SAR melakukan SAR mencari Wawan dan Wiwin. Kak amir menunjukkan jalan menuju ke tempat Wawan dan Wiwin. Pencarian sangat terburu-buru. Karena mereka terlambat melakukan SAR. Wawan diketemukan tersangkut di pohon. Sedangkan Wiwin diketemukan tergelepar di bawah dekat Wawan. Mereka membagi menjadi dua kelompok. Kemudian menangani Wawan dan Wiwin. Ternyata Wawan sulit di evakuasi. Karena kesulitan, Kak amir marah-marah. Akhirnya Mereka menangani Wiwin saja. Wawan dibiarkan tergelantung di pohon ( salah Wawan sendiri, kok nyangkut-nyangkutin dirinya di pohon. Hwakaka ). After that setelah evkuasi mereka berjalan mengikuti kak Aqib. Menuju Buper. Perjalanan lumayan jauh.

Sampai di sungai, kemudian dihandle kak Wahyu, mereka disuruh untuk sholat. Sebelum sholat mereka mendapat intruksi dari kan wah yu untuk menceburkan tas carier masing-masing ke sungai karena di Pos ini ada pos tes packing. Semua tas akhirnya dimasukkan ke dalam sungai. Setelah sholat mereka langsung menuju sungai kemudian mereka siperintah untuk merangkak. Setelah merangkak kemudian jalan jongkok. Tak lupa diselingi dengan merayap. Dingin air sungai sampai menusuk dalam tulang. Malam itu adalah hidup dan mati peserta. Setelah lama direndam dalam air sungai badan terasa segar. Sampai-sampai tidak bisa berkata-kata lagi. Gigi sudah tidak mau diajak kompromi. Akhirnya penderitaan berakhir dan mereka dipandu kak Bagus menuju buper.

Sampai di buper, mereka mendirikan bivack. Ternyata selama pendirian bivack, salah satu dari peserta sakit, yaitu Kak May. Kak May sakit asma. Kemudian kak may diserahkan ke team kesehatan. Sampai di buper mereka langsung istirahat dan bersih diri. Pakaian-pakaian mereka tidak ada yang kering. Semua basah karena packing mereka salah. Setelah itu dengan pakaian basah mereka memasak dan dakan bersama. Kemudian tidur di bivak masing-masing.

Minggu pukul 01.30 mereka dibangunkan oleh kakak disiplin dan kemudian diberi waktu 10 menit untuk memacking semua barang-barangnya. Setelah semua sudah dipacking, mereka dikumpulkan dilapangan lagi persiapan berjalan untuk Gladi tangguh.

Gladi tangguh ini dilaksanakan semuapeserta. Peserta putri berjalan berpasangan dua-dua. Sedagkan peserta putra berjalan sendirian.

Selama perjalanan mereka melalui pos demi pos mereka hanya diberi bekal satu lilin. Karena lilin mereka sudah habis, kalaupun masih ada tidak tahu dimana menaruh lilinnya. Ditambah lagi korek bensol yang mereka bawa sudah mati terkena air. Hanya ada bebeapa yang masih bisa menyala. Dimulailah gladi tangguh mulai pos I.

Pos I, pos Trisatya dan DasaDarma disini posnya dijaga oleh kak Boboho, kak Ari, dan kak Duki. Kak ari kebagian mengetes materi kepramukaan. Kak ari mengetes materi TriSatya dan DasaDarma. Dan kak Boboho karena alumni hanya menanyai apa yang mereka ketahui tentang Pramuka. Kemudian melanjutkan ke Pos II, pos Pancasila. Di Pos ini dijaga oleh Kak Jembrot, Kak Neli, Kak Mustofa, dan Kakak-kaka yang lain. Di Pos Pancasila yang sepertinya lafal Pancasila ini mudah dan pasti hafal ternyata tidak seperti itu. Mungkin karena grogi ketemu sama Kakak-kakaknya. Yang paling membuat bingung saat harus membaca Pancasila yang diurutkan dari belakang. Salah sati langsung ambil jatah 1 porsi. Dan satu porsi harus dibayar dengan kombinasi macam-macam push up yang telah diajarkan. Tidak ada yang tidak terkena push up. Semua merasakan olahraga malam. Lanjut ke Pos III, pos Mental. Dimana pos mental harus menghadapi Kak Amir, Kak Lis, dan Kak Jauzi. Di Pos mental tidak tanggung-tanggung Kakak-kakak pos III menyuruh push up sebanyak 100 kali. Dengan menggeh-menggeh akhirnya mereka menyelesaikan 100 push up dari kakak-kakaknya. Sudah sampai titik darah penghabisan ini. Melanjutkan ke Pos IV, pos Motivasi. Pos Motivasi yang berisi alumni-alumni thok. Mereka tidak tahu nama dari Kakak-kakaknya. Di pos ini mereka ditanya apa motivasi dari mereka untuk mengikuti organisasi pramuka. Selain itu mereka juga mendapat hadiah 7 kali push up menggunakan tas oleh kakak-kakak alumni. Sampai akhirnya sampai di Pos V, Evaluasi. Pos ini dijaga oleh kak Farid, Kak Dwi, dan Kak Shiro. Di pos ini mereka dimuliakan (hehehe^_^). Mereka mendapat minuman berupa wedang jahe dari KDR. Dan pos paling santai adalah di pos ini. Kemudian mereka langsung istirahat dan kemudian memasak untuk sarapan pagi yang cerah ini. Mereka sueneng karena hari ini adalah hari Minggu. Hari dimana mereka nanti bisa pulang.

Persiapan untuk pelantikan sampai pukul 7.00. Kemudian melaksanakan apel pagi yang di lanjutkan penutupan Opramtara dan Pelantikan. Pelantikan berjalan sangat khikmad. Peserta merasa puas karena dari 10 pesrta semua dilantik menjadi Tamu Racana. Dan perjuangan selama di Poncokusuma ini tidak bersia-sia.

Setelah pelantikan mereka mendapat pengarahan tugas dari Kak Jauzi. Tugas untuk masa percobaan selama 3 bulan. Banyak tugas-tugas yang diberikan. Kemudian setelah kak Jauzi, mereka mendapat petuah dari Kak Aziz selaku Pemangku Adat dewan Racana.Mereka mendapat nasihat-nasihat, moivasi-mitivasi agar tetap semangat untuk mengituki pramuka. Kak Aziz juga pengen tahu janji dari pada para peserta. Setelah berjanji, mereka di beri makanan khas Opramtara 2008. Makanan yang sangat aneh rasanya. Hampir semua pesrta penen muntah saat disuapi makan makanan khas Opramtara itu oleh Kak Dwi. Setelah semua makan makanan tersebut, kedua kalinya mereka disuapi makanan khas Opramtara kedua. Tadinya para peserta opramtara ragu untuk memakannya tapi ternyata setelah Kak May yang mencoba dulu kata Kak May enak dan manis. Jauh dari rasa yang tadi. Kemudian setelah makan jamuan yang enak dan manis itu mereka makan bersama lagi. Tapi ini nasi dan sayur. Lumayan enak..(hehehe)

Terakhir mereka mulia bersih-bersih dan bongkar tenda. Kemudian bersama-sama melakukan oprase semut yaitu oprasi sampah-sampah ynag telah mungkin mereka tinggalkan selama menempati lapangan ini. Sebab kata Kak rahmad, “ Janganlah kita meninggalkan apapun kecuali jejak, jangan membunuh apapun kecuali waktu, dan jangan melewatkan apapun kecuali kesempatan “.

Setelah semua terlihat bersih, peserta mengambil gambar untuk kenang-kenangan seangkatan dan kemudian Pulaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaang………..